Bisnisretail yang lebih mengandalkan toko-toko fisik kini semakin tertekan karena adanya perubahan tren belanja yang beralih ke dunia online. Transaksi digital yang terus berkembang semakin memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan tanpa repot keluar rumah. Apa Saja Tantangan Besar yang Dihadapi Industri Retail Saat Ini? Tantangan industri retail ritel yang terjadi secara terus menerus membuat pegiatnya harus bekerja ekstra keras demi mempertahankan eksistensi. Bukan berarti industri retail ritel akan punah. Namun, perkembangan dunia digital dan segala kemudahan yang diberikan secara perlahan-lahan menekan keberadaan toko-toko mereka. Tantangan ini terlihat sangat berat bagi karena telah ada beberapa perusahaan retail terkenal yang memutuskan untuk menutup toko-tokonya, sebut saja Debenhams, Lotus, dan 7-Eleven. Apa saja sebenarnya tantangan industri retail yang saat ini sedang gencarnya terjadi. Berikut Jurnal rangkum untuk Anda. Tahukah Anda kalau aplikasi akuntansi online Mekari Jurnal bisa memudahkan Anda mengelola keuangan perusahaan secara lebih praktis dan akurat. Buktikan dengan coba gratis aplikasi Jurnal pada banner di bawah ini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Perubahan Tren Belanja Bisnis retail yang lebih mengandalkan toko-toko fisik kini semakin tertekan karena adanya perubahan tren belanja yang beralih ke dunia online. Transaksi digital yang terus berkembang semakin memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang diinginkan tanpa repot keluar rumah. Bermodalkan ponsel serta kuota internet, konsumen sudah bisa mencari berbagai kebutuhan baik sandang, pangan, maupun papan. Tanpa perlu mengunjungi toko-toko dengan jarak cukup jauh yang akan menyita waktu, tenaga, dan biaya transportasi. Berbelanja online selain memberikan kemudahan, barang-barangnya pun bervariasi dengan harga yang lebih kompetitif. Tidak mengherankan apabila perubahan tren belanja ini menjadi tantangan tersendiri bagi industri retail. Contohnya di tahun 2017, perusahaan retail besar Matahari terpaksa harus menutup dua tokonya di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai karena penjualan yang tidak memenuhi target. Dan untuk mengatasinya kini sudah ada beberapa industri retail yang melakukan efisiensi toko fisik dan mulai merambah dunia online. Karena memang zaman berkembang dengan begitu pesat. Siapa yang tidak mampu untuk mengikutinya pasti akan mengalami kemunduran secara perlahan-lahan. Coba Fitur Laporan Keuangan dan Bisnis untuk Keputusan Bisnis Lebih Cepat dan Akurat Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Penurunan Konsumsi dalam Industri Retail Tantangan lain yang dihadapi industri retail ritel adalah penurunan konsumsi dan menurunnya daya beli masyarakat yang cukup drastis. Data dari tahun 2017 didapatkan bahwa terdapat penurunan konsumsi masyarakat hingga sekitar 10-12 %. Dan penurunan ini masih terus terjadi hingga tahun 2019. Baca juga 7 Cara Mudah Bergabung dengan Usaha Waralaba Modern Retail Penurunan ini bisa terjadi karena banyak sebab. Perpindahan ke dunia online yang telah dijelaskan tadi menjadi salah satunya. Selain itu pelemahan kurs rupiah terhadap dolar yang berdampak pada harga jual barang juga membuat banyak konsumen menahan untuk berbelanja. Faktor lainnya adalah bunga kredit yang semakin mahal serta harga komoditas perkebunan yang jatuh. Oleh karena itu sejumlah industri retail harus melakukan penghematan listrik, membatasi produk dan lebih selektif memilih lokasi. Kelola Bisnis Trading dan Distribusi Secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Mempertahankan Loyalitas Konsumen Menumbuhkan dan menjaga loyalitas konsumen di era digital dianggap pengusaha ritel lebih sulit dibandingkan di era konvensional dahulu. Sekali lagi karena barang kebutuhan sudah tersebar di berbagai online shop atau e-commerce dengan banyak varian dan harga yang lebih murah. Konsumen saat ini mempunyai banyak sekali pilihan. Jadi ketika satu toko sudah tidak memberikan barang dan harga seperti yang diinginkan, maka masih banyak alternatif pilihan lain. Selain itu metode pemasaran industri retail yang cenderung sama dari tahun ke tahun juga menjadi salah satu penyebabnya. Industri retail biasanya menggaet konsumen dengan memberikan promosi dan penawaran khusus. Dan hal ini sudah dilakukan oleh online shop bahkan jauh lebih baik. Yang diperlukan pengusaha industri retail atau ritel saat ini adalah melakukan pendekatan secara personal terhadap konsumen. Dengan lebih memperhatikan member dan memberikan informasi seputar preferensi kebutuhan konsumen yang bisa dihubungkan dengan produk yang ditawarkan. Baca juga Strategi Agar Produk UKM Diterima Oleh Retail Modern Pemenuhan Keinginan Konsumen Yang dibutuhkan pengusaha saat ini adalah menyiapkan produk yang bersifat contextual commerce. Ini adalah istilah bagi proses produksi yang dilakukan dengan memperhatikan, mengawasi dan mengumpulkan keinginan konsumen serta bagaimana perilaku digital mereka. Hal ini diaplikasikan agar pengusaha retail mampu menciptakan solusi cepat agar produk bisa langsung ditawarkan dalam skala yang lebih personal. Sejumlah brand global sudah mengadopsi ini dengan proses komunikasi secara personal dan memahami customer journey dengan sangat rinci. Bahkan telah menciptakan merchant digital untuk produk mereka sendiri. Perubahan ini merupakan tantangan yang harus dipenuhi oleh pengusaha retail. Dimana penyesuaian harus dilakukan demi pemenuhan keinginan konsumen. Permudah Pengelolaan Inventori dan Stok Barang dengan Jurnal. Baca Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Kompetisi Harga dalam Industri Retail Yang sedari tadi sudah disinggung, kompetisi harga yang menjadi penambah pikiran pengusaha retail. Namun tahukah Anda bahwa kompetisi harga yang sekarang terjadi sudah di luar batas wajar? Bahkan banyak pedagang yang menjual produk dengan harga yang sangat rendah demi mendapatkan keuntungan. Dan ini bukan hanya terjadi di ranah online, tetapi sudah merambah pada ranah offline juga. Dan apabila hal ini terus berlanjut maka bukan tidak mungkin hukum rimba akan berlaku. Siapa yang mempunyai modal yang cukup besar saja, yang akan jadi pemenang. Jika sampai ke level ekstrim, maka tidak akan ada lagi keuntungan yang diperoleh. Pendapatan dari konsumen hanya cukup untuk menutupi biaya operasional saja. Atur dan Pantau Operasional Lewat Fitur Biaya dan Anggaran Jurnal, Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Regulasi Industri Retail Ada dua faktor yang menjadi napas industri retail, yakni retail is detai dan retail is expansion. Retail is detail mencakup perhatian terhadap interior toko, merchandising dan harga diskon. Sementara retail is expansion berarti pertumbuhan retail ditentukan oleh ekspansinya baik dari segi produk maupun toko. Akan tetapi dua hal ini dibatasi oleh pemerintah dengan Perpres tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan, dan Toko Modern. Dan hingga tahun 2019 pengusaha retail masih menunggu revisi peraturan ini. Pada Perpres No. 11/2007 ada batasan dimana sebelumnya syarat minimal luas lahan department store 400 m2, kini menjadi 200 m2 saja. Sementara luas lahan perkulakan yang sebelumnya diharuskan minimal m2, menjadi minimal m2. Ritel juga diwajibkan melakukan kemitraan dengan toko eceran skala mikro dan kemitraan pemasok dengan toko akan diawasi oleh Komisi Pengawas Persaingan Usaha KPPU. Pengawasan ini memang bertujuan baik yakni mencegah adanya pelanggaran persaingan usaha. Namun industri retail atau ritel tetap dianaktirikan dengan tidak adanya ketegasan regulasi terhadap pengusaha online yang adalah pesaing kuat hingga saat ini. Kelola Toko Online Secara Efektif. Pelajari Fitur Jurnal Selengkapnya di sini! Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Komunikasi Internal Selain faktor eksternal, tantangan industri retail ini juga datang dari internal perusahaan. Industri retail terhitung masih mempunyai pekerjaan rumah memperbaiki komunikasi dengan internal masing-masing. Dengan banyaknya divisi yang menangani, komunikasi yang tidak efisien memang menjadi batu sandungan. Selain itu, retail juga menjadi industri dengan tingkat pergantian karyawan yang cukup tinggi. Sementara itu ketika mengganti staf bukan hanya biaya dan tenaga saja yang terkuras. Usaha yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja juga harus lebih keras. Diperlukan seorang pemimpin yang mampu meningkatkan keterlibatan karyawan dalam perusahaan melalui pelatihan dan kesejahteraan. Sehingga karyawan yang datang pun akan tetap bertahan. Dibalik berbagai tantangan yang sedang dialami, masih ada juga perusahaan-perusahaan retail yang tetap setiap memberikan produk terbaik untuk konsumennya. Baca juga Cara Pembukuan Simple Untuk Bisnis Retail, Sempurna! Sebuah bisnis memang didirikan untuk menghadapi berbagai tantangan. Oleh karena itu, poin-poin tadi perlu dicermati secara seksama dan dicari solusinya bersama. Selain tahap pencehagan, industri retail juga membutuhkan strategi pertahanan. Fokus mengelola industri yang sudah berdiri sekarang juga harus tetap dilakukan. Salah satunya dengan mengelola keuangan dengan baik. Software akuntansi yang dapat diandalakan untuk mengelola keuangan industri retail atau ritel adalah Jurnal. Jurnal merupakan salah satu software akuntansi online terbaik di Indonesia. Dengan Jurnal semua hasil dan kemudahan yang Anda harapkan dalam perhitungan keuangan perusahaan pasti akan didapatkan. Selain itu Jurnal juga memberikan fitur aplikasi stock opname hingga enterprise software yang akurat dan cepat. Pelajari juga bagaimana aplikasi faktur dapat membantu pekerjaan Anda. Nikmati percobaan gratis selama 14 hari hanya di sini. Saya Mau Coba Gratis Jurnal Sekarang! atau Saya Mau Bertanya Ke Sales Jurnal Sekarang! Di atas adalah penjelasan singkat dan tantangan yang harus dihadapi oleh industri retail atau ritel. Mudah-mudahan informasi di atas bermanfaat. Ikuti media sosial Mekari Jurnal untuk informasi lain tentang bisnis, keuangan, dan akuntansi. JurnalInspirasi Bisnis dan Manajemen, Vol 2, (1), 2018, 43-54 e-2579-9401, p-2579-9312 Page 43 Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Terhadap Pembelian Ulang Dewi Maharani Purbasari, Dewi Laily Purnamasari Program Studi Manajemen Bisnis Akademi Perdagangan Catur Insan Cendikia, Cirebon, Indonesia Abstract. Dampak Perkembangan Teknologi Bagi Industri Retail Seiring perkembangan teknologi digital, industri retail ikut terkena dampak perubahan, khususnya dalam hal teknologi. Saat ini, pelaku usaha ritel dapat menganalisa berapa jumlah trafik dan karakteristik dari konsumennya, memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi atau software. Penggunaan Software Retail dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi pelaku industri ritel baik yang skala kecil menengah hingga usaha besar di Indonesia untuk mengembangkan bisnis melalui platform analitik yang mencakup analisa jumlah pelanggan, kebiasaan pelanggan, berapa lama waktu pelanggan menghabiskan waktu melihat-lihat sebelum membeli, hingga menganalisa trafik calon pembeli pada jam-jam tertentu Software retail memiliki fungsi dan aplikasi yang secara komprehensif mampu menganalisa secara detail. Laporan analitik yang dihasilkan software retail retail telah meningkat seiring dengan berkembangnya kebutuhan industry retail. Perusahaan ritel di seluruh dunia memahami besarnya keuntungan yang dapat diperoleh dengan melakukan analisa mendalam terhdap pelanggan dan kebiasaan belanja mereka. Dengan memanfaatkan Software Retail, retailer memiliki kesempatan yang besar untuk terus mengembangkan usahanya dan menjadi berbeda dengan pesaingnya. Software Retail juga berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Penggunaan barcode scanner, QR Code, Paperless invoice, CRM yang akan menganalisa data, trend dan yang tentunya akan membuat kinerja operasional menjadi lebih efektif & efisien. Serta didukung dengan integrasi sistem inventory, gudang , finance dan accounting untuk menghasilkan suatu proses end-to-end yang semakin memudahkan para pengusaha retail untuk mengambil keputusan. AriKuncoro: Revolusi Industri 4.0 dan Dampaknya Terhadap Perekonomian Indonesia Nino Eka Putra ~ Humas FEB UI Perkembangan teknologi informasi telah melanda masyarakat dalam wujud penggunaan gawai dan platform, seperti smartphone, teknologi informasi berbasis cloud, dan data analytic. Seperti halnya dalam setiap revolusi industri sebelumnya, selalu ada peluang baru dan ancaman. Bagi kamu yang suka berbelanja online, mungkin sudah menjadi kebiasaan untuk membuka aplikasi e-commerce pagi-pagi atau bahkan tengah malam untuk memeriksa berbagai produk yang tersedia. Bahkan, ketika ada promo diskon di tanggal tertentu, mungkin akan menunggu untuk mengikuti penjualan kilat yang diadakan. Terkadang, sepertinya lebih sering membuka aplikasi e-commerce daripada membuka buku pelajaran. Tahukah kamu bahwa keberadaan e-commerce yang semakin marak saat ini merupakan hasil dari perkembangan teknologi bisnis ritel? Sebelumnya, bisnis ritel hanya dilakukan secara langsung melalui pertemuan antara pembeli dan penjual di toko-toko offline. Nggak ada tuh, yang namanya belanja tinggal klik-klik doang, eh, nggak lama kemudian terdengar suara… “Pakeet..!!” Setelah mendengar suara itu, kamu dengan cepat bangkit dari tempat tidur dan berlari ke depan pintu rumah. Beberapa detik kemudian, kamu tersenyum bahagia sambil memegang kotak paket yang baru saja diterima. Kemudian, kurir yang mengirimkan paket akan mengambil foto kamu bersama kotak paket sebagai bukti bahwa paket sudah diterima dengan baik. Industri Ilustrasi Industri kamu ketahui, bahwa belanja online melalui e-commerce mulai marak terjadi pada era Industri Di era ini, kegiatan industri telah terdigitalisasi secara menyeluruh sehingga sering disebut sebagai era digital. Dalam era Industri akses internet dan perangkat digital telah tersebar luas dan dimiliki oleh hampir semua kalangan. Hal ini menyebabkan kegiatan belanja online melalui e-commerce semakin populer dan diminati oleh banyak orang. Belanja online melalui e-commerce kini menjadi hobi baru bagi berbagai kalangan, mulai dari remaja yang gemar nongkrong di café, ibu-ibu pecinta drama Korea, hingga bapak-bapak pensiunan yang senang menikmati kopi sambil membaca koran di teras rumah. Di masa lalu, kegiatan jual-beli dan perindustrian masih belum berkembang seperti sekarang. Untuk lebih memahami, mari kita bahas secara rinci perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah terjadi. Perkembangan Teknologi Ilustrasi Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi bisnis ritel dimulai sejak abad ke-18 ketika mesin uap ditemukan oleh James Watt. Kemudian, teknologi mesin uap ini dimanfaatkan oleh industri untuk mendukung kegiatan produksi. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia digantikan oleh mesin uap. Era ini dikenal sebagai Industri Ketika mesin uap ditemukan pada masa Industri perusahaan mulai memusatkan perhatiannya pada kegiatan produksi barang. Hal ini disebabkan karena mesin uap dapat menggantikan peran tenaga manusia dalam proses produksi, sehingga produksi barang dapat dilakukan secara lebih mudah dan dalam jumlah yang lebih besar. Pada perkembangan selanjutnya setelah Industri mesin-mesin uap mulai ditinggalkan dan digantikan oleh mesin-mesin yang menggunakan tenaga listrik. Perubahan ini terjadi pada abad ke-19. Pada abad ke-19, mesin-mesin bertenaga listrik mulai menggantikan mesin uap dalam proses produksi dan perakitan. Industri pada masa ini dikenal sebagai Industri Selain itu, terdapat pula pengembangan teknologi seperti pesawat telepon, mobil, dan pesawat terbang. Namun, perkembangan industri ini berakhir dengan munculnya Industri pada abad ke-20. Industri dicirikan oleh adopsi sistem otomatisasi yang terintegrasi dengan teknologi komputer. Perkembangan teknologi digital dan internet menjadi ciri khas dari industri ini, sehingga teknologi ini mulai digunakan untuk mendukung kegiatan selain perindustrian, seperti komunikasi. Industri merupakan pengembangan dari Industri yang ditandai dengan adanya pengembangan teknologi Artificial Intelligence AI yang mendukung berbagai macam teknologi seperti komputer pintar, robot pintar, kendaraan tanpa pengemudi, rekayasa genetik, serta neuroteknologi. Semua teknologi ini mendukung kegiatan industri secara lebih canggih dan efisien. Perkembangan Marketing Ilustrasi Perkembangan Digital Marketing. Dalam sejarahnya, kegiatan pemasaran pada bisnis ritel mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi. Dimulai dari Marketing hingga saat ini telah berkembang hingga mencapai Marketing Marketing adalah periode di mana kegiatan pemasaran masih terfokus pada produksi barang, atau dikenal dengan istilah Product Centric. Perusahaan berusaha memproduksi sebanyak mungkin barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pada Marketing kegiatan pemasaran mulai bergeser fokus dari produksi barang menjadi orientasi pada kebutuhan konsumen atau Customer Centric. Konsumen dianggap sebagai raja yang harus dilayani dan memenuhi kebutuhannya sesuai dengan keinginannya. Kemudian, kegiatan marketing berkembang lagi menjadi Marketing yang menitikberatkan pada pendekatan humanis terhadap konsumen. Pada Marketing perusahaan mengedepankan nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan serta masyarakat, dan menganggap konsumen sebagai individu yang memiliki peran penting dalam menciptakan kebaikan bersama. Pada Marketing konsumen tidak hanya dilihat sebagai pembeli produk, tetapi juga sebagai individu yang memiliki kebutuhan, keinginan, dan harapan terhadap produk yang dijual oleh perusahaan. Marketing membantu perusahaan untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan harapan konsumen dengan lebih detail. Proses pendekatan yang dilakukan bertujuan agar perusahaan dapat memperoleh ide-ide baru untuk produk dan masukan untuk memperbaiki produk yang sudah ada. Marketing merupakan evolusi terbaru dalam kegiatan pemasaran yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Marketing yang lebih fokus pada pendekatan kepada konsumen. Namun, pada Marketing pendekatan tersebut dilakukan secara lebih ekstensif dengan mengkombinasikan interaksi secara offline dan online. Selain itu, perusahaan juga menawarkan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi konsumen melalui interaksi antara mesin dan mesin Machine to Machine atau antara manusia dan manusia Human to Human. Perubahan Perilaku Konsumen Perubahan Perilaku Konsumen. Perkembangan teknologi dalam bisnis ritel telah mengubah perilaku konsumen dan mendorong mereka untuk melakukan pembelian secara online. Apa sebenarnya penyebab di balik perubahan perilaku konsumen ini? Ketika konsumen berbelanja secara online, pengalaman belanja yang diperoleh dapat membuat konsumen ketagihan untuk melakukannya lagi dan lagi. Dengan berbelanja secara online, konsumen tidak perlu keluar rumah dan tetap dapat melihat barang yang hendak dibeli karena toko-toko online menyediakan foto atau video barang sebagai gambaran bagi konsumen. Beberapa platform belanja online juga telah memperkenalkan teknologi augmented reality, yaitu teknologi yang menggabungkan objek maya dua atau tiga dimensi ke dalam lingkungan tiga dimensi nyata dan menampilkan objek tersebut dalam waktu nyata. Teknologi ini memungkinkan kita merasa seolah-olah berinteraksi langsung dengan objek maya tersebut. Meskipun menjadi populer pada era Industri belanja online memiliki kekurangan. Salah satu masalah yang sering terjadi adalah barang yang diterima oleh konsumen tidak sesuai dengan harapan atau ekspektasi. Setiap hal di dunia ini memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, termasuk ketika kita memilih untuk berbelanja secara online atau offline. Kita tidak dapat memilih mana yang lebih baik, tetapi kita hanya bisa memilih mana yang memiliki konsekuensi yang lebih mudah ditanggung. Teknologi bisnis ritel akan terus berkembang ke depannya dan menghasilkan inovasi baru yang dapat digunakan untuk meningkatkan kemajuan bisnis ritel. Jangan heran jika di masa depan akan muncul inovasi baru yang bisa diterapkan dalam teknologi bisnis ritel. Apakah Kamu memiliki ide inovatif terkait bisnis ritel? Jangan ragu untuk membagikannya di kolom komentar. Bagi siswa kelas 12 jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran BDP di SMK, penting untuk mempelajari materi tentang perkembangan teknologi bisnis ritel yang telah kita bahas. Referensi. Suara, Diakses pada 23 Maret, 2023. Scribd, Diakses pada 23 Maret, 2023. Intel, Diakses pada 23 Maret, 2023.

Bisnisretail punya potensi keuntungan luar biasa. Pahami apa itu retail dan karakteristiknya agar usaha berjalan sesuai harapan. Di era perkembangan ekonomi yang makin cepat dewasa ini, tentu Anda sudah cukup sering mendengar mengenai bisnis ritel. Bahkan bisa jadi, Anda ingin memulai bisnis ritel Anda sendiri saat ini.

Berikutbeberapa dampak positif pada bisnis dengan adanya perkembangan teknologi, yaitu: Cepat dan mudah untuk penyampaian informasi karena saling berintegrasi Pendistribusian dan produksi menjadi lebih cepat Alur kerja menjadi lebih mudah dan terkontrol Mempermudah kerja sama setiap manajemen dan divisi yang ada pada perusahaan Kemajuanteknologi informasi yang serba digital membawa orang ke dunia bisnis yang revolusioner karena dirasakan lebih mudah, murah, praktis dan dinamis. Arus globalisasi saat ini telah menimbulkan pengaruh terhadap perkembangan budaya bangsa Indonesia . Derasnya arus informasi dan telekomunikasi ternyata menimbulkan sebuah kecenderungan Buatkeputusan yang lebih akurat untuk manajemen bisnis perusahaan dengan dukungan sistem ERP terbaik di Indonesia. Selengkapnya Jadwalkan Demo. Manfaat Sistem ERP Terintegrasi Berbasis Cloud Kami menggunakan Python, salah satu bahasa pemrograman paling populer, untuk pengembangan program software kami. pengetahuan bisnis & teknologi kQ1RKdD.
  • ze3uou1mdy.pages.dev/198
  • ze3uou1mdy.pages.dev/290
  • ze3uou1mdy.pages.dev/392
  • ze3uou1mdy.pages.dev/397
  • ze3uou1mdy.pages.dev/13
  • ze3uou1mdy.pages.dev/120
  • ze3uou1mdy.pages.dev/180
  • ze3uou1mdy.pages.dev/61
  • ze3uou1mdy.pages.dev/370
  • jelaskan pengaruh perkembangan teknologi terhadap bisnis ritel